Mar
22
2015

Testing dan Implementasi Sistem

Definisi Testing
Menurut Hetzel 1973: proses pemantapan kepercayaan akan kinerja program atau system sebagaimana yang diharapkan.
Menurut Myers 1979: proses eksekusi program atau sistem secara intens untuk menemukan error.
Menurut Hetzel 1983 (Revisi): tiap aktivitas yang digunakan untuk dapat melakukan evaluasi suatu atribut atau kemampuan dari program atau sistem dan menentukan apakah telah memenuhi kebutuhan atau hasil yang diharapkan.
Menurut Standar ANSI/IEEE 1059: proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan ( defects / errors / bugs ) dan mengevaluasi fitur- fitur dari entitassoftware.


Tujuan Melakukan Testing.
Secara umum dari proses testing adalah melakukan verifikasi, validasi, dan mendeteksi terjadinya error pada aplikasi tersebut. Dari ketiga hal tersebut diharapkan dapat menemukan masalah atau kesalahan dan dari hasil penemuan tersebut dapat dilakukan suatu pembenahan. Verifikasi, validasi, dan deteksi adalah bagian dari proses testing yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Memiliki pengertian seperti berikut :

Verifikasi, bagaimana suatu sistem tersebut benar atau tidak. Yang pertama dilihat adalah bagaimana struktur, hingga susunan yang ada. Kemudian jika semua telah baik maka harus kembali dikaji dan dicocokan dengan rancangan awal yang telah dibuat.
Validasi, bagaimana sebuah sistem yang telah dibuat telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan
Deteksi, mendeteksi error atau kesalahan pada sistem, atau dengan kata lain yaitu proses pengembangan dari satu program ke program lainnya yang lebih rumit

Beberapa pandangan praktisi tentang testing, adalah sebagai berikut:

-Melakukan cek pada program terhadap spesifikasi.
-Menemukan bug pada program.
-Menentukan penerimaan dari pengguna.
-Memastikan suatu sistem siap digunakan.
-Meningkatkan kepercayaan terhadap kinerja program.Memperlihatkan bahwa program berkerja dengan benar.
-Membuktikan bahwa error tidak terjadi.
-Mengetahui akan keterbatasan sistem.
-Mempelajari apa yang tak dapat dilakukan oleh sistem.
-Melakukan evaluasi kemampuan sistem.
-Verifikasi dokumen.
-Memastikan bahwa pekerjaan telah diselesaikan.

Hubungan Testing dan Kualitas
Definisi software berkualitas adalah software yang bebas error dan bug secara obyektif, tepat waktu dan dana, sesuai dengan kebutuhan atau keinginan dan dapat dirawat (maintainable).
Pengertian kata obyektif adalah suatu proses pembuktian yang terstruktur, terencana dan tercatat / terdokumentasi dengan baik.
Pendekatan yang obyektif sangat diperlukan karena kualitas adalah suatu hal yang tidak nyata dan subyektif. Ia tergantung pada pelanggan dan hal-hal lain yang mempengaruhinya secara keseluruhan.
Pelanggan pada proyek pengembangan software dapat meliputi pengguna akhir (end-users), tester dari pelanggan, petugas kontrak dari pelanggan, pihak manajemen dari pelanggan, pemilik saham, reviewer dari majalah, dan lain-lain, dimana tiap tipe pelanggan akan mempunyai sudut pandang sendiri terhadap kualitas.
Testing membuat kualitas dapat dilihat secara obyektif, karena testing merupakan pengukuran dari kualitas software. Dengan kata lain testing berarti pengendalian kualitas (Quality Control – QC), dan QC mengukur kualitas produk, sedangkan jaminan kualitas (Quality Assurance – QA) mengukur kualitas proses yang digunakan untuk membuat produk berkualitas

Written by irvananda in: Uncategorized |

No Comments »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URL


Leave a Reply

Powered by WordPress. Theme: TheBuckmaker. Zinsen, Streaming Audio